Kejutan Dari Keluarga Korban

Kumpulan Cerita Humor - Bicara mengenai mop, saya begitu suka pada lawakan-lawakan ciri khas Indonesia Timur ini. Saya mempunyai banyak rekan dari Indonesia Timur yang lihai keluarkan MOP. Lebih dari itu, saya sempat juga tinggal lama di Papua serta Sulawesi Selatan yang kesehariannya berisi mop-mop jenaka. Satu dari banyaknya rekan saya yang lihai keluarkan mop bernama Rufus Wenda. Ia datang dari Kabupaten Puncak Jaya di Papua, semenjak kecil tinggal di Nabire, serta sekarang ini tengah kuliah di Yogyakarta.
Kejutan Dari Keluarga Korban
Tersebut saya buat dikit mop dari Rufus di sini, dua saja dahulu, janganlah banyak-banyak, agar saya masih tetap miliki stock bahan untuk selalu menyumbang tulisan di Mojok. Masak Saleh Abdullah si Jin Kura-Kura saja yang banyak tulisannya di sini, saya juga ingin dong.

Hadiah yang Didapatkan tiada Butuh Beruntung 


Satu waktu, dua orang kakak beradik yang lama tidak jumpa pada akhirnya berjumpa di Jayapura, tempat sang kakak menimba pengetahuan. Adik baru turun gunung. Mereka berdua lantas melihat laga sepak bola di tv. Waktu interval pada set pertama serta ke-2, sang kakak lapar, ia minta adiknya memasak mi instant.

Adik yang tidak pernah memasak mi instant tiada fikir panjang langsung melakukan perintah Kakak. Sesudah menyalakan kompor, Adik lalu menanyakan, “Kakak, ini mi di rebus atau gorengkah? ”
“Ko dapat bacakah tidak? ” Kakak balik menanyakan.
“Bisa to. ”
“Di bungkus itu dorang katakan apakah? ”
“Rebus. ”
“Itu telah! ! ! ”
Tidak berapakah lama mi rebus tersaji. Laga set ke-2 juga diawali. Sambil melihat laga, Kakak mulai makan mi. Satu suap, dua suap, lantas menyeruput kuah yang masih tetap panas, kakak terasa ada yang aneh, mi berasa cemplang. Lalu ia menanyakan pada adiknya, “Adik, dong pu bumbu ini telah ko kasih masukkah? ”
“Ah, bumbu apalagi, Kakak? ”
“Ada itu didalam bungkus, yang kecil-kecil itu, bungkus warna perak. ”
Sambil keluarkan bumbu mi instant dari saku, sang adik berujar, “Kakak pu tujuan itu yang inikah? ”
“Iyo, itu telah. Baru, mengapa tidak ko kasih masuk itu barang? ”
“Ah, sa duga ini hadiah! ! ! ”

Mungkin Ini Bukti Reinkarnasi 


Mendekati senja berlangsung kecelakaan jalan raya di jalan raya, beberapa orang yang lihat peristiwa itu langsung bergabung di tempat peristiwa untuk melihat dari dekat sekali. Korban yang bersimbah darah serta tergeletak di dalam jalan dikerubungi oleh mereka yang akan melihat dari dekat. Tidak berapakah lama, Pak RT datang di tempat peristiwa.

Jumlahnya manusia yang bergabung di tempat peristiwa mengakibatkan Pak RT kesusahan mendekat ke TKP. Ditambah badan yang kecil lagi rapuh, Pak RT kesusahan tembus kerumunan manusia. Ia coba sekali menekan masuk, tidak berhasil. Ia bergerak ke bagian lain, lalu satu kali lagi coba menekan masuk, tidak berhasil lagi. Tidak patah semangat, ia bergerak ke bagian yang lainnya lagi serta coba menekan masuk mendekati korban yang dikerumuni beberapa orang. Apakah daya, badan kecilnya membuatnya kembali tidak berhasil.

Pada akhirnya sesudah berfikir panjang serta mencari langkah supaya bisa mendekat ke TKP, Pak RT temukan langkah tepat untuk dapat tembus kerumunan manusia. Dengan kepercayaan penuh lalu ia berujar 1/2 berteriak pada himpunan manusia, “Permisi ya, permisi, tolong sa diberi jalan dolo ini. Permisi, darurat ini, sa keluarga korban ini!  Keluarga korban! ”

Beberapa masyarakat yang dengar itu melihat sinis mengarah Pak RT. Mengerti hal tersebut, Pak RT tidak kalah sinis, lalu ia kembali berujar memberikan keyakinan, “Iyo, benar ini, ko trada percayakah sa keluarga korban? Kasih jalan dolo! ”

Kesempatan ini Pak RT sukses. Himpunan manusia yang berdesakan memberikan jalan lega baginya. Ia lalu melenggang dengan asik ke arah TKP. Waktu pada akhirnya datang di TKP, Pak RT kaget serta malu bukan kepalang sebab nyatanya yang tertabrak mobil serta jadi korban kecelakaan ialah BABI. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita 3 Sekawan Si Buta, Si Tuli dan Si Bisu Yang Lucu

Cerita 3 Sekawan Si Buta, Si Tuli dan Si Bisu Yang Lucu Kumpulan Cerita Humor - Awal cerita mereka ialah tiga sekawan yang akrab bersa...